Sunday, January 15, 2006

JURNAL EROPA : Barcelona Pastel (Hari 3)

Sun Nov 20, 2005 8:37 pm

BARCELONA PASTEL (Hari 3)

Hola todos, buenos dias! Como estas? (Halo semua, selamat pagi! Apa kabar?)

OK, guys... Ini hari ke-3 perjalanan gw di Eropa.

Setelah berangkat dari Bandara Cengkareng hari Jumat sore jam 18:55 dan tiba di Barcelona Sabtu pagi jam 9:20 waktu lokal, plus recovery dari ´´jetlag´´ dan keletihan fisik dan mental akibat duduk selama 20 jam di pesawat (:p), pagi ini, Minggu, gw bangun jam 5 pagi2 buta dengan semangat baru dan kesegaran luar biasa. Siap untuk mengeksplor kota eks tuan rumah olimpiade tahun 1992 lalu ini..!

Susahnya Cari Makan Pagi
Setelah tidur dengan puas, gw terbangun sekitar jam 5 pagi tadi. Beberapa orang yang sama-sama menginap di kamar gw (kami tinggal di youth hostel Sant Jordi Pisos Diagonal, di mana satu kamar terdiri dari 10 tempat tidur... cewek dan cowok!!!) pagi itu check-out. Yang satu, cowok, balik ke Italia, dan yg satu lagi, grup cewek, balik ke kota asal, masih di Spanyol juga.
Setelah mandi dan ngobrol sejenak dengan teman asal Cuba, gw bergegas mandi dan niat cari sarapan. Gila, airnya dingin banget... kayak air kulkas. Untung saja ada air panasnya. Maklum, saat ini di Eropa sedang peralihan dari musim gugur ke musim dingin (walau di Spanyol nggak ada salju pas musim dingin).
Sekitar jam 7:30, matahari baru muncul. Pagi itu mendung dan jalanan masih sepi. Gw bergegas ke McD, sekitar 2 blok dari tempat gw tinggal, tapi masih tutup. Begitu juga rumah-rumah makan lainnya.
Akhirnya setelah berjalan sekitar 1 jam menyusuri Avenue Diagonal dan Passeig de Gracia, gw mampir di Dunkin Donuts dan memesan paket yg terdiri dari 1 donut, 1 roti baguette (sejenis roti Perancis berukuran panjang) berisi sayuran dan tuna, serta Coca Cola dan Kopi. Kenyang banget... bisa double untuk makan siang juga kali.
Konon di Spanyol, orang-orangnya terkenal sebagai pemakan berat dan telat. Makan pagi bisa jam 11-12, makan siang bisa jam 3-4, dan makan malam setelah jam 9 malam..! Udah gitu porsinya besar-besar pula. Apalagi saat itu musim gugur... matahari baru muncul sekitar jam 7:30an, makanya toko2 baru buka setelah jam 8.

Bangunan-bangunan Berwarna Pastel
Kesan pertama gw, Barcelona mirip Singapore.Jalan-jalan utama yg luas dan bebas angkot (no angkot, of course... kecuali bus kota dan taksi, plus kereta bawah tanah), backstreet yg sepi plus bersih, trotoar yg datar, serta bangunan-bangunan ruko berlantai 5 sampai 7. Semuanya bergaya Mediterania yang kaya aksen dan ornamen, mirip dengan ruko-ruko yang menjamur di kota2 besar kita (contohnya di daerah Cibubur). Udah gitu warnanya rata-rata krem dan pastel. Manis banget. Makanya gw kasi julukan Barcelona Pastel.
Yg juga mengingatkan gw akan Simgapore adalah pedestrian yg luas, pohon-pohon di pinggir jalan (mirip Orchard Road), nggak terlalu banyak orang di jalanan, dan bebas polusi... Nggak ada sama sekali yg namanya asap mobil apalagi asap hitam dari bus seperti di kota-kota besar kita. Untuk jalan-jalan, aman deh. Walau begitu, tidak seperti Singapore, di sini langka yang namanya bangunan multilevel yang modern seperti di Jl. Sudirman, Jakarta. Yah, bisa dihitung dengan jari lah.

Las Ramblas yg Tidak Amblas
Barcelona terkenal sebagai kota tujuan wisata di Spanyol. Konon, sang ibukota, Madrid, kalah. Yg bikin beda, kalau Madrid konon lebih kecil dan tradisional, Barcelona lebih modern dan hidup. Salah satunya shopping.
Layaknya tempat-tempat tujuan wisata, seperti Singapore dan Bali, di sini banyak banget resto, pub, butik, dan toko-toko cinderamata. Salah satu tempat terkenal untuk shopping sambil jalan-jalan adalah Las Ramblas.
Jalan sepanjang kurang lebih 2 km ini mengingatkan akan Orchard Road, walau tidak didominasi oleh mal-mal modern. Di sini pejalan kaki menjadi raja. Banyak juga stand majalah plus penjual cinderamata di sini. Ibarat Jl. Legian di Bali, turis mancanegara banyak lalu lalang di sini... to see and to be seen (mungkin Jl. Braga di Bandung dulu kayak gitu ya).
Pokoknya kalau berkunjung ke Spanyol, nggak sah rasanya kalau nggak ke Las Ramblas. Dan dijamin, nggak ada pedestrian yg ámblas´di sini.

´´Walking Tour´´nya Anjing-anjing Barcelona
Salah satu fenomena yg jamak di sini adalah warga Barcelona suka banget jalan-jalan sambil bawa anjing peliharaan mereka. Kebanyakan sih anjing pudel dan spanil, tapi juga nggak jarang yg bawa herder dan buldog. Kelihatannya sih jinak-jinak... gizi dan perawatannya terjamin kali ya :P.
Oya mau nambahin dikit. Di Barcelona sini banyak banget orang lokal yg bertampang Asia (mirip Hispanik seperti di film2 Mexico). Makanya banyak banget yg nganggep gw org lokal juga. Dgn PDnya, mereka jawab atau nyapa pake bahasa spanyol dan gw bilang aja... ¨No hablo Español. Soy de Indonesia. (Gw nggak ngomong Spanyol. Gw dari Indonesia.) Baru deh mereka ngomong Inggris.

Kota Tua Gotik
Setelah berjalan menyusuri ´´Las Ramblas yg tidak amblas´´, gw menuju pantai pelabuhan Barcelona. Tapi jangan salah, kapal2 yg berlabuh di sini bukan kapal barang seperti di Sunda Kelapa atau Tanjung Priok, tapi kapal2 pesiar berukuran sedang. Di sini juga terdapat monumen pengenang ditemukannya benua Amerika oleh Columbus (kalau nggak salah abad 16 lalu).
Tidak jauh dari pelabuhan terdapat ´´kota tua´´ Barcelona, atau yg dikenal sebagai Gothic Quarter. Bangunan-bangunan di sini kaya ornamen,dan berasal dari Abad Pertengahan (XIII - XV). Jalan-jalannya juga sempit-sempit dan tersusun dai batu-batu. Inilah kota asli Barcelona dari awalnya dulu. Walau usianya ratusan tahun, tapi masih tampak terawat dan dimanfaatkan, apakah sebagai hotel, toko, restoran, dlsb. Keren banget..! Di sini banyak banget turis yg lalu lalang... bahkan gw berpapasan dengan grup walking tour (pesertnya banyak banget... 40 orang kali dengan hanya 1 guide).

La Sagrada Familia
Dalam perjalanan kembali ke hostel, gw sengaja mendatangi salah satu landmark kota Barcelona, yaitu gereja La Sagrada Familia (in English: The Sacred Family). Bentuknya unik banget, dengan 2 menara gothic yg kelihatan ganjil. Dibangun oleh arsitek nyentrik terkenal Barelona, Gaudi, gereja ini belum sempat diselesaikan keburu sang maestro meninggal. Gereja ini menjadi simbol budaya Barcelona dan salah satu atraksi wisata terkenal. Konon 40.000an wisatawan datang berkunjung setiap harinya ke sini (menurut brosur pariwisata sini lho). Gila nggak!
Setelah capek walking tour sendiri menyusuri sebagian kota Barcelona Pastel, gw bergegas balik ke hostel dan tiba sekitar jam 13.30. Nggak keringetan sama sekali (maklum suhu udara sekitar 13-17 derajat C). Cuma kaki pegal banget...
Sore ini gw istirahat sebentar dan nyiapin hari pertama besok, ketemu tutor2 gw di kampus dan teman-teman baru. I can´t wait for that coz think it´s gonna be so much fun and interesting!


KESIMPULAN (untuk tourism) :
1. Yg bikin beda antara kota tujuan wisata dan bukan tujuan wisata (mungkin juga negara maju dengan brkembang) adalah kesiapan infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata, seperti jalan dan trotoar, papan penunjuk arah, transportasi yg efektif dan efisien, kenyamanan pengunjung, etc. Selain itu juga harus tersedia penunjang lain seperti restoran, toko cindera mata, etc.
2. (untuk heritage conservation) harus ada kesadaran sih dari pemerintah dan warganya. Gw melihat di Barcelona sini pemerintah dan warganya menghargai sejarah, begitu juga para pengunjungnya. Jadi bangunan-bangunan tua di sini tetap OK secara fisik dan berfungsi. Mungkin perumpamaannya seperti sebotol anggur, semakin tua umurnya semakin berharga.

2 Comments:

At 4:52 PM, Anonymous Anonymous said...

salam kenal..

mbak, mau tanya dong, kan ntr saya juga mau ke barcelona, tempat youth hostel nya itu brapa euro permalam? thx ya mbak..

terry

 
At 9:28 PM, Anonymous Anonymous said...

mbak kira-kira kesempatan kerja ke barcelona banyak kesempatannya di bidang mana ya ?. balas

salam kenal
andika hendra
aceh.

 

Post a Comment

<< Home