Sunday, January 15, 2006

JURNAL EROPA : Bangga Berbatik dan Saat-saat Terakhir di Barcelona (Hari ke-14)

Fri Dec 2, 2005 1:29 am

Hola Beeters,

Wah, nggak kerasa nih sudah masuk hari ke-14..!

Jumat besok adalah hari terakhir studi intensif di Barcelona. Walau begitu, perjalanan saya di Eropa belum berakhir. Sabtu pagi saya berangkat menuju Paris dengan kereta api (Eurail) untuk menikmati Kota Cahaya dan observasi kawasan historis di sana.

Well, nggak banyak yang bakal saya ceritakan dari pekuliahan di kelas (walau banyak ilmu menarik ttg culture dan international cooperation yang didapat). Saya hanya akan sedikit cerita ttg pengalaman presentasi 2 hari yang lalu plus nonton pertunjukan musik klasik kemarin malam).

BANGGA BERBATIK
Setiap peserta studi diberi tugas untuk presentasi ttg aspek budaya di negara masing-masing. Saya baru mempersiapkan 2 hari sebelum berangkat dulu. Anyway, untuk presentasi saya sengaja mengenakan batik dan membawa buku tentang Indonesia untuk diperlihatkan kepada teman-teman dan tutor.
Terus terang itu adalah kali kedua seumur hidup saya mengenakan batik (di Indo boro-boro deh..! Paling pakai T-shirt atau kemeja). Tapi lain rasanya pakai batik di negara lain dan di depan orang-orang mancanegara. Sebelum menjelaskan presentasi melalui PowerPoint, saya sengaja memperkenalkan sedikit tentang batik kepada mereka dan mereka tampak sangat tertarik karena baru melihat tentang batik. Hanya sayalah satu-satunya yang berinisiatif mengenakan pakaian khas negara masing-masing (memang tidak ada kewajiban sih, tapi asyik aja rasanya).
Setelah itu, saya mulai masuk ke sesi prsentasi dan memperkenalkan sebanyak mungkin aspek ttg Indonesia, mulai dari lokasi, keberagaman budaya, sampai aspek legal ttg kebudayaan dan kerjasama di bidang ini (wah, susah juga cari data ttg segala sesuatunya di internet. Memang database kita untuk hampir semua sektor masih kurang...). Anyway, teman-teman mancanegara sangat surprise dengan data-data tentang Indo, seperti 17.000 pulau yang kita miliki, 530 kelompok etnis yang ada di Indonesia, 250 bahasa yang digunakan, dan lain sebagainya. Mereka juga takjub melihat betapa kaya ´warna´ Indonesia yang mereka lihat di buku, seperti pakaian dan rumah adat, flora dan fauna, sampai berbagai panorama alam dari gunung berapi sampai sawah. Bangga dan senang rasanya bisa menunjukkan ini semua kepada mereka.
Umumnya mereka pernah dengar tentang Indonesia, tapi kok pertanyaannya selalu ´´Indonesia tuh di sebelah mananya Kuala Lumpur/Singapore yah?´´ Wah, kok kalah beken sama KL dan S´pore sih. Baru deh saya jelaskan (plus pakai peta segala) ttg lokasi negara kita yg luas itu. Baru deh mereka ngeh... Duh, Indonesia, kasihan deh negaraku... kalah beken sama negara tetangga yg jauh lebih kecil luasnya. Mungkin pemerintah kita terlalu sibuk mengurus seabreg masalah dan urusan di dalam negeri ya, sampai lupa promosi ke luar...
Secara umum, presentasi berjalan lancar dan saya senang bisa ikut ´´ambil peran´´ berbagi info tentang Indonesia walau hanya dengan 12 orang...

NONTON PAGELARAN MUSIK KLASIK
Kamis sore, setelah mengadakan kunjungan ke sebuah lembaga kebudayaan milik pemerintah Catalunya (di Barcelona sini banyak banget institusi kebudayaan), saya dan grup sengaja jalan-jalan sekedar untuk ´´spending time together´´. Oya, ada 2 anggota baru dalam grup, satu dari Perancis dan satu dari Mauritania (Afrika).
Kami mampir di sebuah kafe klasik yang konon beken di Barcelona untuk minum (teh, kopi, cokelat panas). Saya memesan Churros, snack khas Spanyol, semacam gorengan seperti cakwe ditabur gula dan dicelup coklat panas. Rasanya biasa saja... tapi cokelatnya enak banget! Very rich and creamy!
Setelah ngobrol banyak hal (termasuk ngegosipin tutor-tutor kita... weleh2, sama aja kelakuan siswa di mana aja), kita bergegas ke sebuah gedung antik yang ternyata semacam konservatori musik di Barcelona ini dan masuk sebagai World Heritage List. Cuma lihat gedung aja sih plus interiornya, setelah itu kita menuju La Rambla di mana bangunan pusat musik lainnya berdiri (memang Barcelona ini kaya sekali dengan kegiatan seni dan budaya..!).
Di sini rencananya kita bakal menonton pagelaran musik klasik kecil, semacam music chamber-lah. Penasaran, soalnya belum pernah nonton pagelaran semacam ini. Selama ini cuma menikmati dari kaset koleksi di rumah (and my favorite is Vivaldi). Tapi malam itu tidak ada musik Vivaldi, yg ada karya Beethoven, Weber, dan beberapa musikus lain yang saya nggak tahu.
Konser itu sendiri sebetulnya gratis untuk publik dan diselenggarakan oleh badan PBB, UNHCR, sebagai salah satu kegiatan untuk membantu pengungsi (tapi sistemnya gimana, saya nggak terlalu cari tahu). Yg jelas, konser dibuka dengan satu komposisi karya Beethoven dengan masing-masing pemain flute, biola, cello, dan piano. Peaceful banget... adem dengernya. Setelah itu, nah ini baru khas... muncul penyanyi wanita bertubuh sedikit montok dengan gaun hitamnya sambil senyum-senyum (I think she tried to look cute or something)... siap menyanyikan seriosa klasik. Nah, kalo ini saya nggak terlalu suka, maksudnya seriosa. Terlalu berat dan bikin suasana mood gw down. Tapi saya nggak bisa berkutik dan menyelinap keluar karena orang-orang tampaknya serius dan menikmati penampilan sang penyanyi.
So, saya terpaksa harus duduk sekitar satu setengah jam melihat sang lady menyanyi... Kadang-kadang ekspresinya serius, kadang-kadang sendu, kadang-kadang tersenyum genit dan tiba-tiba ´hah!´... dia teriak dengan suara soprannya, menyentak semua penonton. Weleh-weleh... rasanya gw pengen lempar kacang polong ke dalam mulutnya biar tersedak (terinspirasi film2 kartun hehe). No, just kidding! Hitung-hitung buat pengalaman aja nonton pagelaran musik klasik seperti itu...

Malam ini, grup kita rencananya akan makan malam perpisahan di Plaza del Rei. Hmm... saya nggak mau sentimentil tapi rasanya pertemuan selama 2 minggu ini sudah membuat kita serasa sudah lama kenal. Gimana nggak, setiap hari ketemu di kelas, break bareng, makan siang bareng, sampai kadang-kadang jalan bareng. Banyak yang sudah kita share selama ini, dari banyolan sampai yg agak-agak serius. Dan Sabtu kita sudah kembali ke habitat masing2 untuk meneruskan proyek masing-masing untuk program studi ini. Good bye my new friends... good bye Barcelona. Hope we can meet again sometimes.

Tapi di sisi lain saya juga senang karena akan memulai babak baru dalam perjalanan ini... Paris Discovery! Wah, siapa yg belum pernah dengar nama kota ini...? Menara Eiffel, Champs Elysees, Montmartre, Notre Dame... The City of Lights, here I come!

Adios, Barcelona..! Bienvenue, Paris..!

Sampai jurnal berikutnya,
Amor
www.bandungtrails.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home